1.
Pengertian
Karier, Perencanaan Karier dan Pengembangan Karier
Ø
Penjelasan karir/karier
Yang dimaksud dengan karir
adalah suatu rangkaian perilaku dan sikap yang berhubungan dengan pengalaman
maupun aktivitas kerja selama rentang waktu pada kehidupan seorang individu
serta merupakan rangkaian aktivitas kerja berkelanjutan.
Karir yaitu kondisi yang dapat
menunjukan adanya peningkatan status kepegawaian seorang individu dalam
organisasi sesuai dengan pekerjaan yang sudah ditentukan oleh organisasi
tersebut.
Karir merupakan kedudukan, rangkaian
pekerjaan dan posisi yang pernah diduduki oleh seseorang selama masa kerjanya.
Karir dapat menunjukan peningkatan maupun perkembangan pegawai secara individu
pada suatu jenjang yang dicapai selama masa kerjanya di dalam organisasi.
Ø Perencanaan Karir.
Perencanaan karir adalah proses dimana seorang individu
dapat menidentifikasi maupun mengambil langkah-langkah dalam mencapai tujuan
karirnya. Melalui perencanaan karir ini nantinya setiap individu dapat
menevaluasi kemampuan maupun minat yang dimilikinya, lalu supaya dapat
mempertimbangkan karir pilihannya, memilih karir alternatif, menyusun tujuan
karirnya dan lain-lain.
Perencanaan sebuah karir juga merupakan perencanaan
mengenai kemungkinan seorang pegawai, anggota organisasi maupun seorang
individu untuk meniti proses kenaikan pangkat atau jabatan sesuai dengan
syarat-syarat jabatan tersebut dengan kemampuannya. Saat ini keterlibatan
organisasi pada perencanaan sebuah karir semakin kesini semakin bertambah. Bahkan
saat ini banyak sekali calon pegawai pada suatu organisasi khusunya calon yang
pendidikannya tinggi mereka menginginkan sebuah karir bukan hanya pada satu
jabatan saja, akan tetapi banyak yang ingin lebih.
Ø Pengembangan Karir
Pengembangan karier merupakan implementasi dari
perencanaan karier. Untuk itu pengembangan karier dapat didefinisikan sebagai
semua usaha pribadi karyawan yang ditujukan untuk melaksanakan rencana
kariernya melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan perolehan kerja,
serta pengalaman kerja. Titik awal pengembangan karier dimulai dari diri
karyawan sendiri, dimana setiap orang bertanggungjawab atas pengembangan atau
kemajuan kariernya. Setelah komitmen dimiliki, beberapa kegiatan pengembangan
karier dapat dilakukan. Untuk mengarahkan pengembangan karier agar
menguntungkan karyawan dan organisasi, departemen SDM mekakukan pelatihan dan
pengembangan bagi karyawan.
2.
Ruang
Lingkup Perencanaan Karier
Perencanaan karier merupakan bagian yang sangat penting
karena menentukan dinamika organisasi atau perusahaan untuk manajemen sumber
daya manusia. Ruang lingkup perencanaan karier mencakup hal-hal sebagai
berikut:
a. Perencanaan
jenjang jabatan atau pangkat karyawan.
b. Perencanaan
tujuan-tujuan organisasi atau perusahaan.
Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain
karena keduanya saling berkaitan. Jenjang karier seseorang akan menunjang
kepentingan dan atau tujuan-tujuan organisasi atau perusahaan yang telah
disiapkan. Oleh karena itu, setiap perencanaan karier akan mengarah pada
tercapainya kepentingan atau tujuan organisasi. Makin lancar perencanaan dan
pelaksanaan karier maka organisasi atau perusahaan yang bersangkutan akan
semakin dinamis.
3.
Langkah- Langkah Perencanaan Karir
Proses atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk
menyusun rencana karir terdiri atas hal-hal berikut ini :
1. Menilai
Diri Sendiri
Hal utama dalam memulai perencanaan karir adalah
bertanya atau memahami diri sendiri. Mengenali peluang-peluang,
kesempatan-kesempatan, kendala-kendala, pilihan-pilihan,
konsekuensi-konsekuensi, keterampilan, bakat dan nilai berhubungan pada
kesempatan karir.
2. Menetapkan
Tujuan Karir
Setelah orang dapat menilai kekuatan, kelemahan, dan
setelah mendapat pengetahuan tentang arah dari kesempatan kerja, maka tujuan karir
dapat diidentifikasi dan kemudian dibentuk.
3. Menyiapkan
Rencana-Rencana
Rencana tersebut mungkin dibuat dari berbagai macam
desain kegiatan untuk mencapai tujuan karir.
4. Melaksanakan
Rencana- Rencana
Untuk mengimplementasika satu rencana kebanyakan
diperlukan iklim organisasi yang mendukung. Artinya bahwa manajemen tingkat
atas harus mengajak semua tingkatan dari manajemen untuk membantu bawahan
mereka dalam meningkatkan karir mereka.
4.
Berbagai Pertimbangan dalam Perencanaan Karir
Dalam proses perencanaan karir, perlu dipertimbangkan
beberapa hal, khusus yang menyangkut masa jabatan atau pemindahan jabatan
seseorang yang berpengaruh pada jenjang karirnya. Pertimbangan-pertimbangan itu
ialah singkatnya masa jabatan, terlalu lamanya masa jabatan, dan keinginan
dipindahkan dari jabatan. Tiga hal tersebut patut menjadi perhatian.
Singkatnya Masa Jabatan. Bila seseorang memangku
jabatan belum cukup lama, pemindahan jabatan mengakibatkan hal-hal yang kurang
baik, yaitu:
1.
Pada umumnya, ia belum mengenal dan
menghayati pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya selama jabatan tersebut.
2.
Program kerja yang mungkin sudah
ditetapkan belum sempat diselesaikan.
3.
Belum bulat penghayatannya pada
jabatan yang dipangku, sudah harus menyiapkan diri memahami jabatan baru.
4.
Secara psikologis menimbulkan
pertanyaan yang sulit dijawab sebab-sebabnya.
Terlalu Lamanya Masa Jabatan. Masa jabatan seseorang terlalu
lama dalam suatu organisasi juga merupakan gejala tidak sehat. Akibat-akibat
yang mugkin timbul antara lain:
1.
Hinggapnya rasa bosan karena
pekerjaan-pekerjaan yang sama dalam masa yang lama, sehingga kurang
variasi.
2.
Sikap pasif dan apatis serta
mundurnya motivasi serta inisiatip dalam bekerja.
3.
Menumpulkan kreativitas seseorang
karena tak adanya tantangan yang berarti.
4.
Menimbulkan iklim bekerja yang
statis clan tidak mudah diubah dan menutup kemungkinan pejabat baru dari
generasi penerusnya.
Keinginan Pindah Jabatan. Harapan untuk dipindahkan dari
jabatan lama ke jabatan baru selalu ada dalam pikiran para karyawan atau
anggota suatu organisasi. Berbagai penyebab keinginan dari harapan tersebut
antara lain sebagai berikut:
1.
Seseorang terlalu lama menjabat
suatu jabatan yang terpencil/daerah terpencil, sehingga dirasakan tidak mudah
mengembangkan diri.
2.
Rasa kurang tepat pada jabatan yang
sekarang dijabat/diemban, karena tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan,
pengalaman atau keinginannya.
3.
Merasa bahwa jabatan yang sekarang
sekedar sebagai batu loncatan, untuk meniti karir lebih lanjut.
5.
Informasi dan Konseling pada Perencanaan Karir
a.
Informasi karir
Adanya
informasi atau penjelasan yang lengkap tentang perencanaan karir bagi para
anggota organisasi/karyawan memudahkan anggota organisasi untuk mengetahui
ketentuan, persyaratan, jenjang/arah karir dalam organisasi. Pemberian
informasi karir dapat dilakukan melalui ceramah, pidato pengarahan, surat
edaran, lokakarya, seminar, social meeting.
b.
Konseling karir
Menurut T.
Hani Handoko, pembimbing karir perlu menyadari bahwa karir merupakan bagian
dari rencana karir yang ditetapkan seharusnya adalah bagian integral dari
rencana hidupnya. Sehingga perlu adanya bimbingan karir untuk penilaian pribadi
dalam suatu organisasi. Penilaian pribadi tersebut meliputi minat, bakat,
kemampuan, motivasi, semangat, keterampilan, dan moral seseorang.
6.
Pengembangan Karir
Andrew J. Dubrin (1982) mengemukakan bahwa pengembangan karir
adalah aktivitas kepegawaian yang membantu pegawai-pegawai merencanakan karier
masa depan mereka di perusahaan agar perusahaan dan pegawai yang bersangkutan
dapat mengembangkan diri secara maksimum.
Definisi yang semakna bahwa pengembangan karir adalah suatu
langkah yang ditempuh perusahaan untuk menghadapi tuntutan tugas karyawan dan
untuk menjawab tantangan masa depan dalam mengembangkan sumber daya manusia di
perusahaan yang merupakan suatu keharusan dan mutlak diperlukan (Siagian,
2001).
Pengembangan karir juga dapat didefinisikan sebagai pendekatan
formal yang diambil organisasi untuk memastikan bahwa orang-orang dengan
kualifikasi dan pengalaman yang tepat tersedia pada saat dibutuhkan, karena
perencanaan dan pengembangan karir menguntungkan individu dan organisasi
(Simamora, 2006).
Andrew
J. Dubrin (1982) menguraikan sejumlah tujuan pengembangan karir yang dijabarkan
sebagai berikut:
Membantu
pencapaian tujuan individu dan perusahaan dalam pengembangan karier karyawan
yang merupakan hubungan timbal balik yang bermanfaat bagi kesejahteraan
karyawan dan tercapainya tujuan perusahaan. Seorang pegawai yang sukses dengan
prestasi kerja sangat baik kemudian menduduki posisi jabatan yang lebih tinggi,
ini menunjukkan bahwa tercapai tujuan perusahaan dan tujuan individu.
1. Menunjukkan Hubungan
Kesejahteraan Pegawai Perusahaan merencanakan karir pegawai dengan meningkatkan
kesejahteraannya sehingga memiliki loyalitas yang lebih tinggi.
2. Membantu pegawai menyadari
kemampuan potensinya. Pengembangan karir membantu menyadarkan pegawai akan
kemampuannya untuk menduduki suatu jabatan tertentu sesuai dengan potensi dan
keahliannya.
3. Memperkuat hubungan antara
Pegawai dan Perusahaan Pengembangan karier akan memperkuat hubungan dan sikap
pegawai terhadap perusahaannya.
4. Membuktikan Tanggung Jawab
Sosial Pengembangan karier suatu cara menciptakan iklim kerja yang positif dan
pegawai-pegawai lebih bermental sehat.
5. Membantu memperkuat pelaksanaan
program-program Perusahaan Pengembangan karir membantu program-program
perusahaan lainnya agar tercapai tujuan perusahaan.
6. Mengurangi Turnover (pergantian
karyawan karena mengundurkan diri) dan Biaya Kepegawaian Pengembangan karier
dapat menjadikan turnover rendah dan begitu pula biaya kepegawaian menjadi
lebih efektif.
7. Mengurangi Keusangan Profesi
dan Manajerial Pengembangan karier dapat menghindarkan dari keusangan dan
kebosanan profesi dan manajerial.
8. Menggiatkan Analisis dari
Keseluruhan Pegawai Perencanaan karir dimaksudkan mengintegrasikan perencanaan
kerja dan kepegawaian.
9. Menggiatkan Pemikiran
(Pandangan) Jarak Waktu yang Panjang Pengembangan karier berhubungan dengan
jarak waktu yang panjang. Hal ini karena penempatan suatu posisi jabatan
memerlukan persyaratan dan kualifikasi yang sesuai porsinya.
7. Manfaat Perencanaan
dan Pengembangan Karir
Ø Manfaat
Perencanaan Karir
Dengan
adanya perencanaan karier, maka perusahaan dapat:
1.
Menurunkan tingkat perputaran karyawan
(turn over), di mana perhatian terhadap karier individual dalam perencanaan
karier yang telah ditetapkan akan dapat meningkatkan loyalitas pada perusahaan
di mana mereka bekerja, sehingga akan memungkinkan menurunkan tingkat
perputaran karyawan,
2.
Mendorong pertumbuhan, di mana perencanaan
karier yang baik akan dapat mendorong semangat kerja karyawan untuk tumbuh
dan berkembang. Dengan demikian motivasi karyawan dapat terpelihara,
3.
Memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia dimasa yang
akan datang,
4.
Memberikan informasi
kepada organisasi dan individu yang lebih baik mengenai jalur
potensial karier di dalam suatu organisasi,
5.
Mengembangkan pegawai yang dapat dipromosikan, perencanaan karier membantu
membangun penawaran internal atas talenta yang dapat dipromosikan untuk mempertemukan
dengan lowongan yang disebabkan oleh masa pensiun, berhenti bekerja dan
pengembangan,
6.
Menyediakan fasilitas bagi penempatan internasional,
organisasi global menggunakan
perencanaan karier untuk membantu
mengindentifikasi dan mempersiapkan penempatan di luar negeri,
7.
Membantu menciptakan keanekaragaman angkatan kerja, ketika mereka diberikan
bantuan perencanaan karier, pekerja dengan latar belakang berbeda dapat
belajartentang harapan-harapan organisasi untuk pertumbuhan sendiri dan
pengembangan,
8.
Membuka jalan bagi karyawan yang
potensial, perencanaan karier memberikan keberanian kepada karyawan untuk
melangkah maju kemampuan potensial mereka karena mereka mempunyai tujuan karier
yang spesifik, tidak hanya mempersiapkan pekerja untuk lowongan di masa depan,
hal ini dapat memberikan performansi yang lebih baik untuk pekerjaannya
sekarang ini.
9.
Mengurangi
kelebihan, perencanaan karier menyebabkan karyawan, manajer,dan departemen
sumber daya manusia menjadi berhati-hati atas kualifikasi karyawan, mencegah
manajer yang mau menang sendiri dari pembatasan subordinat kunci,
10. Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui,perencanaan
karier dapat membantu anggota kelompok agar siap untuk jabatan- jabatan
penting, persiapan ini akan membantu pencapaian rencana-rencana kegiatan yang
telah disetujui.
Ø Manfaat Pengembangan Karir
Pada dasarnya pengembangan karier dapat
bermanfaat bagi organisasimaupun karyawan.
Bagi
organisasi, pengembangan karier dapat :
1.
Menjamin ketersediaan bakat yang diperlukan,
2.
Meningkatkan kemampuan organisasi untuk
mendapatkan dan mempertahankan karyawan-karyawan yang berkualitas.
3.
Mengatur promosi dan pemindahan karyawan,
4.
Mengurangi frustrasi karyawan,
5.
Menjamin agar kelompok-kelompok
minoritas dan wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk
meningkatkan karier,
6.
Mendorong adanya keanekaragaman budaya dalam sebuah organisasi,
dan
7.
Meningkatkan nama baik organisasi.
Bagi
karyawan, pengembangan karier identik dengan keberhasilan, karena pengembangan
karier bermanfaat untuk dapat :
1. Menggunakan potensi seseorang dengan sepenuhnya,
2. Menambah tantangan dalam bekerja,
3. Meningkatkan otonomi, dan
4. Meningkatkan tanggung jawab.
Referensi
Komentar
Posting Komentar