Tugas 6 Pengantar Bisnis : Manajemen Sumber Daya
Manusia
Schuler, Dowling, Smart
dan Huber (1992: 16), menyatakan bahwa: “Human resource management (HRM) is
the recognition of the importance of an organizition's workforceas vital human
resource contributing to the goals of the organizition, and the utilization of
several functions and activities to ensure that they are used effectively and
fairly for the benefit of the indiviual the organization, and society.”
pernyataan tersebut menegaskan bahwa manajemen sumber daya manusia memberikan
pengakuan tentang pentingnya tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya
manusia utama yang memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan
organisasi serta memberikan kepastian bahwa pelaksanaan fungsi dan kegiatan
organisasi dilaksanakan secara efektif dan adil bagi kepentingan individu,
organisasi dan mayarakat. Karena
pentinganya peran sumber daya manusia (SDM) dalam pelaksanaan dan pencapaian
tujuan organisasi, manajemen sumber daya manusia (MSDM) harus memperhatikan
beberapa aspek, seperti aspek penting staffing, pelatihan, pengembangan,
motivasi dan pemiliharaannya. De Cenzo and Robbins (1996: 8) menyatakan bahwa: “Human
resource management is the part of the organization that is concerned with the
'people' or human resource aspect of management position, incluiding
recruiting, screening, training, rewarding and appraising.” karena
mengelola SDM merupakan sistem, beberapa aspek yang menjadi perhatian di atas
dalam pelaksanaannya harus sering bergantung (bersinergi) satu sama lain.
Werther and Davis (1996: 18) menyatakan: “Human resource management is a
system that consist of many interpendent activities. This activities do not
occur in isolution virtually every one affects another human resource
activity.” karena setiap aktivitas yang bersinergi tersebut merupakan
pelaksanaan dari setiap keputusan yang diambil, MSDM pada dasarnya merupakan
integrasi keputusan yang memebentuk hubungan antar karyawan. Kualitas sinergi
mereka memberikan kontribusi terhadap kemampuan SDM dan organisasi dalam
mencapai tujuan. Milkovich
and Boudreau (1997: 2) mendefinisikn bahwa: “human resource management is
seies of integrated decisions that from the employment relationship, their
equality directly contributes to the ability of the organization and the
employees to achieve their objectivies.” secara ringkas, pernyataan para
pakar di atas pada dasarnya menyatakan MSDM merupakan pengguna SDM untuk
mencapai tujuan organisasi. Mondy, Noe, and Premeaux (1994: 4) mengemukakan
bahwa “human resource management (HRM) is the utiliziation of human resouce
to achieve organizational objectives.” definisi tersebut menyatakan bahwa
manajemen SDM adalah pemanfaatan SDM untuk mencapai tujuan organisasi.
Tujuan dan Fungsi Operasional Manajemen
Sumber Daya Manusia
tujuan manajmen sumber
daya manusia tidak hanya mencerminkan kehendak manajemen senior, tetapi juga
harus menyeimbangkan tantangan organisasi, fungsi sumber daya manusia dan
orang-orang terpengaruh. Kegagalan melakukan tugas itu dapat merusak kinerja,
produktivitas, laba, bahkan kelangsungan hidup organisasi atau perusahaan.
Tujuan manajemen sumber daya
manusia adalah memperbaiki kontribusi produktif orang-orang atau tenaga kerja
terhadap perusahaan dengan cara bertanggung jawab secara strategis, etis dan
sosial. Tujuan manajemen SDM adalah sebagai berikut:Tujuan sosial ,
yaitu perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap keutuhan dan
tantangan masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya;Tujuan
Organisasional , yaitu sasaran formal yang dibuat untuk membantu organisasi
mencapai tujuannya;Tujuan fungsional , yaitu untuk mempertahankan
kontribusi departemen sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi; dan Tujuan individual , yaitu tujuan pribadi pada
setiap anggota organisasi atau perusahaan yang hendak mencapai melalui
aktivitasnya dalam organisasi. implementasi
manajemen SDM bergantung pada fungsi operasional MSDM. Beberapa pakar
memberikan fungsi yang bervariasi tentang MSDM. Flippo (1984) misalnya,
menyebutkan bahwa fungsi manajemen SDM terdiri atas: (1) procurement,
(2) development, (3) compensation, (4) integration, (5) maintenance,
(6) separation. De
Cenzo and Robbins (1996) menyatakan bahwa fungsi manajemen SDM terdiri atas :
(1) staffing: strategic human resource, and selection; (2) training
and development: orientation employee training, employee development and career
development; (3) motivation: motivation theories and the job design,
performance appraisal, rewards and compensation, employee benefit; (4) maintenance:
safety and health,communication, employee relation. Milkovich and Boudreau (1997)
berpendapat sama, bahwa fungsi manajemen SDM mencakup: (1) staffing:
recruiting, selection,separations and diversity; (2) training and
development: careers, continuous learning, and metoring; (3) compesation;
base pay on markets, pay for performance, benefit/non financial; (4) employee
relations communications, grievance/dispute resolution, union relations, safety
and health; (5) work structure; job analysis, teams, performance
management, and employee involvement. Dessler
(2000) mendefinisikan fungsi manajemen SDM terdiri atas; (1) recruitment and
placement-jon analysis, (2) personal planning and recruiting, (3) employee
testing and selection, interviewing candidate. (4) training and
development-training and developing employees, (5) managing organizational
renewal, (6) appraising performance, managing career and fair treatment.
Faktor-faktor yang Berpengaruh
terhadap Perkembangan/Peningkatan Human Resource Utilization (Pemanfaatan SDM)
eksistensi
perusahaan pada era modern senantiasa berbenturan dengan berbagai konsekuensi
yang membawa dampak positive, sekaligus dampak negatif. Pemanfaatan SDM sebagai
kompenen dominan dalam melaksanakan suatu pekerjaan sangat dipengaruhi oleh
faktor lingkungan, baik lingkungan kerja maupun lingkungan masyarakat. Faktor
lingkungan terdiri atas dua dimensi, yaitu faktor lingkungan internal dan
faktor lingkungan eksternal. Faktor lingkungan internal adalah komponen dari
dalam organisasi yang mempengaruhi perusahaan dan kompenen yang dapat
dikendalikan (controllable factor). Adapun faktor lingkungan eksternal
merupakan
komponen
yang berasal dari luar organisasi dan merupakan komponen yang tidak dapat
dikendalikan (uncotrollable factor). Faktor eksternal dan internal yang memberi dampak pada
pelaksanaan tugas perusahaan menjadi sebuah kewajiban. Persoalannya, yaitu
bagaimana penggerak lembaga tersebut bisa keluar dari kemelut yang tengah
dihadapi perusahaan. Pengaruh faktor eksternal dapat diminimalisasi oleh
perusahaan apabila sudah tampak keseimbangan antara sasaran lembaga dengan
tingakt perkembangan dan perubahan yang terjadi di dunia secara global. Hal ini
akan mengarah pada penciptaan kualitas ilmu dan pengetahuan pekerja dalam
menghadapi arus kemajuan yang semakin kompetitif.
Daftar Pustaka
Badriyah, Mila. 2015. Manajemen
Sumber Daya Alam. Penerbit Pustaka Setia: Bandung
Komentar
Posting Komentar